Sabtu, 05 September 2015

Menggambar Bentuk

MARI BELAJAR... MARI TERUS BELAJAR... SEBARKAN ILMU YANG BERMANFAAT..

LEBIH LANJUT, INI BLOG CUMA UNTUK BELAJAR..

DAPATKAN MATERI YANG LEBIH BANYAK LAGI KUNJUNGI DI RUMAH KAKAK :  https://sen1budaya.blogspot.com

Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar yang dilakukan dengan melihat model yang ditempatkan secara langsung di hadapan penggambar. Objek yang digambar adalah benda-benda diam, seperti vas bunga, ember, kotak alat-alat, dan sejenisnya. Jika yang digambar adalah manusia, tidak dikatakan sebagai menggambar bentuk, tetapi menggambar model. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak semua kegiatan menggambar objek atau benda alam dan makhluk hidup dapat disebut sebagai menggambar bentuk.


Untuk dapat menggambar bentuk dengan baik, terlebih dahulu kamu perlu memahami apa yang dimaksud dengan bentuk, bagaimana macam-macamnya, serta bagaimana mewujudkan bentuk objek ke dalam bidang datar. Bentuk dapat diartikan sebagai wujud, bangun atau rupa. Bentuk-bentuk yang terdapat di sekitar kita berasal dari bentuk atau pola dasar geometris {lingkaran bola, kubus, dan sebagainya), tetapi karena telah mengalami proses perubahan (secara alamiah maupun secara sengaja diubah oleh manusia), maka terjadilah aneka macam bentuk. Secara garis besar, dalam kajian seni rupa kita dapat menggolongkan bentuk atas dua macam, yaitu berikut.
  1. Bentuk geometris, yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan, seperti lingkaran, bola, persegi, tabung, limas, dan sebagainya. Bentuk geometris sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.
  2. Bentuk organis, yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, burung, atau kuda.
Unsur-unsur yang perlu Diperhatikan dalam Menggambar Bentuk
Faktor atau unsur-unsur yang mendapat perhatian dalam kegiatan menggambar bentuk adalah berikut:
  1. Bentuk dan proporsi (perbandingan ukuran antara bagian-bagian) benda
    Setiap benda memiliki bentuk dan proporsi yang khas. Bentuk silindris atau kerucut terpancung dari sebuah poci dengan bagian pegangan dan bagian mulutnya memiliki ciri khas, bahkan ada asas rasional fisika yang perlu diperhatikan. Salah satu cara untuk mengecek kewajaran proporsi adalah dengan menggunakan pensil yang diukurkan pada objek.
  2. Perspektif
    Walaupun kajian perspektif dilakukan dalam pokok bahasan tersendiri, dalam menggambar bentuk kesan perspektif tak bisa diabaikan. Perlu ada kewajaran kesan pandangan mata. Pada umumnya, kesan perspektif di sini tidak dibesar-besarkan, karena benda yang digambar berukuran relatif kecil. Mengenai perspektif ini akan dibahas lebih lanjut dalam subbab berikutnya.
  3. Cahaya-bayangan
    Kesan cahaya bayangan, yang dibuat dengan teknik arsir atau pulasan bukan saja untuk menggambarkan benda sesuai dengan yang tampak secara wajar, tetapi juga dalam teknik arsir itu sendiri terdapat nilai keindahan. Gaya goresan bisa ekspresif atau rapi (teratur), sesuai dengan pilihan kalian sendiri, tetapi memerlukan ketelitian dan perlu dilatih dengan saksama. Perlu dicermati bagaimana bayangan dan cahaya pada bidang datar; silinder atau bulat pada benda kasar atau halus.
  4. Pemanfaatan alat sesuai dengan karakteristiknyaPensil lunak (soft) jenis 2B atau 4B memiliki karakter berbeda dengan pensii keras (hard) jenis H. Pensii yang dimiringkan memberi bekas berbeda dengan yang digunakan secara agak tegak. Karakter goresan pena dan oil pastel berbeda. Jadi, masing-masing alat memiliki kemungkinan yang khas dan bervariasi. Alat-alat tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.
  5. Tata letak objek dalam bidang
    Tata letak ini penting agar posisi gambar pada bidang kertas “enak” dilihat, tidak terlalu kecil, terlalu besar, terlalu ke samping atau ke atas.
  6. Tekstur
    Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau gerabah, memiliki permukaan (tekstur) yang berbeda. Bagaimana menggambarkan kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik, dengan alat pensil mlsalnya, perlu dilatih dan dipelajari.

Teknik Menggambar Bentuk 
Teknik menggambar bentuk ada 7 macam antara lain : 
  1. Teknik arsiring
    Teknik arsiring adalah teknik arsir yang menggunakan garis-garis patah atau lengkung.

  2. Teknik linear
    Teknik linear adalah teknik menggambar bentuk dengan menggunakan garis sebagai unsur yang paling menentukan.

  3. Teknik pointilis
    Teknik pointilis adalah suatu teknik menggambar dengan cara membuat titik-titik untuk menciptakan bayangan sebuah benda.


  4. Teknik dusel
    Teknik dusel adalah suatu teknik menggambar dengan cara menggoreskan pensil dengan kertas, kemudian digosok dengan kapas atau jari telunjuk sehingga arah goresan tidak kelihatan.

  5. Teknik blok
    Teknik blok adalah suatu teknik menggambar dengan cara memenuhi warna ke benda yang akan dijadikan model.


  6. Teknik aquarel
    Teknik aquarel adalah teknik menggambar dengan menggunakan cat air yang disapukan secara tipis-tipis sehingga terkesan transparan.

  7. Teknik plakat
    Teknik plakat adalah teknik menggambar dengan menggunakan cat yang sifatnya menutupi, seperti cat poster, cat acrylic, sehingga hasil gambarnya tertutup oleh warna.

Mapel Seni Budaya & Prakarya, Menggambar Bentuk, Part. VIII.1

ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH

Pernahkah kamu mengamati benda-benda yang ada di sekitarmu, seperti televisi, vas bunga, gelas, mangkuk, kulkas, botol, lemari, atau benda lainnya? Pernahkah kamu berpikir bahwa benda-benda tersebut memiliki bentuk dasar geometris tiga dimensi, seperti balok, kubus, kerucut, bola, dan tabung? Setelah mengamati benda-benda yang ada di sekitarmu, pernahkah kamu mencoba menggambarkan benda-benda tersebut secara langsung? Pada bab ini, kamu akan mempelajari bagaimana menggambar bentuk benda tiga dimensi tersebut, termasuk juga prinsip menggambarnya, alat dan bahan yang digunakan, serta teknik menggambarnya.


A. Menggambar Bentuk / MODEL

Menggambar merupakan proses pengungkapan gagasan seseorang melalui bahasa gambar. Misalnya, seorang desainer ingin membuat guci, tentu ia akan membuat rancangan dalam bentuk gambar sebelum dibuat bentuk guci yang sesungguhnya. Untuk dapat membuat gambar yang baik, seseorang harus menguasai kemampuan menggambar terutama menggambar bentuk.

Gambar 2.1 Gambar bentuk tiga dimensi

Menggambar bentuk adalah cara menggambar dengan meniru objek dan mengutamakan kemiripan rupa. Semakin mendekati kemiripan rupa, berarti gambar bentuk yang dibuat semakin sempurna. Objek gambar bentuk bisa dari benda-benda mati, flora, fauna, manusia, atau alam sekitar.



B. Menggambar Bentuk Tiga Dimensi

Ditinjau dari jenis benda yang akan digambar, menggambar bentuk tiga dimensi terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Menggambar bentuk benda kubistis
Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja, kursi, lemari, bak sampah, kotak pensil, kulkas, dan sebagainya.

2. Menggambar bentuk benda silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas, piring, mangkuk, teko, dan sebagainya.

3. Menggambar bentuk benda bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda-benda yang bentuknya tidak beraturan. Misalnya, buah-buahan, pepohonan, batu-batuan, dan benda-benda alam lainnya.

Gambar 2.2 Gambar bentuk benda kubistis, silindris, bebas


C. Prinsip Menggambar Bentuk

Untuk dapat menggambar bentuk dengan baik dan benar, diperlukan pengetahuan dan penguasaan terhadap prinsip-prinsip dan langkah kerjanya. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

1. Model
Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk menggambar. Menggunakan model berarti menggambar bentuk terfokus pada objek yang digambar, bukan sekadar ingatan. Model gambar dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung.

Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap model yang ada di depan mata. Menggambar secara tidak langsung, yaitu menggambar model dari foto (reproduksi). Foto berasal dari majalah, koran, buku, atau media lainnya. Perhatikan Gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Menggambar model secara langsung dan tidak langsung

2. Proporsi
Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal. Perhatikan Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Ukuran dan bentuk cangkir dan sendok teh yang proporsional dan tidak proporsional

3. Komposisi
Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar bentuk yang baik harus memerhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat menghasilkan kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras.

  1. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan keseimbangan antarbagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain. Perhatikan Gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5 Objek gambar yang menunjukkan ada tidaknya kesan keseimbangan

  1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah. Perhatikan Gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Objek gambar yang menunjukkan ada tidaknya kesan kesatuan

  1. Irama (rhythm)
Irama adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan pergerakan dengan alur yang teratur. Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan gambar yang acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya. Perhatikan Gambar 2.7 berikut.

Gambar 2.7 Objek gambar yang menunjukkan ada tidaknya kesan irama

  1. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau benda yang satu dengan benda yang lain dipadukan. Perhatikan Gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.8 Bagian-bagian bentuk benda yang selaras dan tidak selaras

4. Perspektif
Benda yang letaknya lebih dekat dengan pandangan mata, tampak lebih besar ukurannya bila dibandingkan dengan benda-benda yang letaknya jauh dari pandangan mata. Semakin jauh benda tersebut maka akan hilang dari pandangan mata (menuju suatu titik), misalnya saat melihat rel kereta api. Sesungguhnya rel kereta api itu besarnya sama, tetapi karena kesan pandangan mata, rel tersebut akan semakin menyempit dan menuju ke satu titik. Jadi, perspektif adalah penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata.

Perspektif yang baik akan dapat menimbulkan kesan ruang tiga dimensi dalam bentuk gambar. Bila benda yang digambar tidak menggunakan kaidah perspektif maka akan terkesan janggal. Perhatikan Gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Perspektif yang benar dan janggal

5. Gelap-terang
Sinar yang jatuh pada suatu benda (baik sinar yang jatuh secara langsung atau tidak langsung) akan menimbulkan efek terang di satu sisi dan bayangan (gelap) di sisi yang lain. Perhatikan Gambar 2.10 berikut.

Gambar 2.10 Contoh penempatan cahaya dan bayangan yang tepat pada objek gambar



D. Alat dan Bahan untuk Menggambar Bentuk

Peran alat dan bahan sangat menentukan untuk menghasilkan gambar bentuk yang baik. Alat dan bahan untuk menggambar bentuk dapat dibedakan berdasarkan penggunaan medianya, yaitu sebagai berikut.

1. Media kering
Peralatan ini digunakan pada bidang gambar dengan media warna dalam keadaan kering. Praktik penggunaannya digoreskan langsung pada permukaan bidang gambar. Peralatan tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Pensil, merupakan alat tulis yang sangat penting untuk membuat sketsa gambar (objek). Untuk merancang sebuah gambar bentuk dapat digunakan pensil keras (hard), misalnya pensil HB. Coretan yang dihasilkan pensil HB tidak terlalu terang sehingga sangat cocok untuk merancang sket awal sebelum tahap penyempurnaan gambar (finishing). Tahap berikutnya menggunakan pensil lunak (2B, 3B, 4B, 5B, dan 6B). Pensil jenis B ini memiliki sifat lunak dan hasilnya lebih pekat sehingga cocok untuk teknik blok, arsir, atau dussel.
  2. Krayon, memiliki sifat padat dan lunak sehingga cocok untuk membuat gambar blok dan gradasi (kesan semburan warna).
  3. Spidol, terdiri atas beragam pilihan warna. Sesuai untuk menggambar dengan teknik arsir atau blok.
  4. Konte, merupakan sejenis pensil dari bahan lunak berwarna hitam pekat, sering untuk membuat gambar gradasi atau benda-benda bertekstur halus.
  5. Drawing pen, alat menggambar yang sering digunakan untuk teknik arsir dan blok.

Gambar 2.11 Peralatan gambar pada media kering


2. Media basah
Peralatan ini digunakan pada bidang gambar dengan media warna dalam keadaan basah. Bahan warnanya tersimpan dalam bentuktube, botol, atau kaleng. Peralatan tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Cat air, dapat digunakan menggambar dengan campuran air atau tanpa menggunakan air.
  2. Cat poster (cat plakat), memiliki kemiripan dengan cat air, tetapi lebih padat dan lebih pekat sehingga sangat cocok untuk teknik blok.
  3. Tinta bak, biasa juga dinamakan tinta Cina, terbuat dari bahan cair pekat. Sangat cocok untuk menggambar teknik blok atau siluet.
  4. Cat minyak (acrylic), untuk menggambar dengan menggunakan bidang gambar berupa kain.
  5. Ecolin, terbuat dari bahan cair dengan berbagai warna. Sangat cocok untuk teknik blok, arsir, atau gradasi warna.

Gambar 2.12 Peralatan gambar pada media basah



E. Teknik Menggambar Bentuk

Setiap orang memiliki teknik yang berbeda dalam menggambar bentuk. Teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menggambar bentuk, antara lain sebagai berikut.

1. Teknik arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.

2. Teknik sapuan basah (aquarel)
Teknik sapuan basah dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.

3. Teknik dussel (gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.

4. Teknik siluet (blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet (blok).

5. Teknik pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.

Perhatikan contoh menggambar bentuk menggunakan beberapa teknik pada Gambar 2.13 berikut.





Ringkasan
J  Menggambar bentuk adalah cara menggambar dengan meniru objek dan mengutamakan kemiripan rupa.
J  Berdasarkan jenis benda yang akan digambar, menggambar bentuk tiga dimensi terdiri atas menggambar bentuk benda kubistis, benda silindris, dan benda bebas.
J  Prinsip menggambar bentuk, yaitu model, proporsi, komposisi, perspektif, dan gelap-terang.
J  Menggambar bentuk dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung.
J  Alat-alat untuk menggambar bentuk dapat dibedakan menurut media yang digunakan, yaitu media kering dan media basah.
J  Teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menggambar bentuk, di antaranya adalah teknik arsir, teknik sapuan basah, teknik dussel, teknik siluet, dan teknik pointilis.










Kata Kunci:
ü  Menggambar bentuk
ü  Menggambar bentuk tiga dimensi
ü  Prinsip menggambar bentuk
ü  Alat dan bahan menggambar bentuk
ü  Teknik menggambar bentuk
ü  Karya seni rupa terapan tiga dimensi

Menggambar Bentuk Objek Tiga Dimensi, Seni Rupa SMP
Buku Sekolah Elektronik, Departemen Pendidikan Nasional

KLIK GAMBAR UNTUK MENGISI KEHADIRAN


TUGAS
1. GAMBARLAH BENTUK DENGAN  BERBAGAI TEKNIK (TEKNIK BLOK, POINTILIS, dsb.)
2. GAMBARLAH DI BUKU GAMBARMU
3. BESOK KALAU SUDAH MASUK DIKUMPULKAN

Membuat Anyaman dari Koran Bekas

MARI BELAJAR... MARI TERUS BELAJAR... SEBARKAN ILMU YANG BERMANFAAT..

LEBIH LANJUT, INI BLOG CUMA UNTUK BELAJAR..

DAPATKAN MATERI YANG LEBIH BANYAK LAGI DIKUNJUNGI DI RUMAH KAKAK :  https://sen1budaya.blogspot.com/2014/01/membuat-anyaman-dari-kertas-koran-bekas.html

Anyaman kertas ini memiliki nilai fungsional, dan juga nilai estetis, serta bermanfaat sekali dalam usaha menjaga dan melestarikan lingkungan, karena bahan yang kita gunakan untuk membuat anyaman ini adalah bahan bekas yang mudah didaur ulang. Juga hanya memerlukan biaya yang murah meriah untuk membuatnya.


Langsung saja, berikut uraikan bahan, alat, dan prosedur pembuatan anyam kertas dari bahan koran bekas.

Bahan yang Dibutuhkan :
  • Koran bekas
  • Lem kertas (Glukol, Takol, dll)
  • Lem kayu (Warna putih, ada yang Merk Rajawali, Fox, dll)
  • Cat Kayu, cat acrylyc (Kalau ingin warnanya mengkilap pakai cat kayu, kalau ingin warnanya ngedoff gunakan cat acrylic/sejenis cat tembok)

 
Alat yang Dibutuhkan :
  • Gunting
  • Cutter/silet
  • Lidi
  • Kuas
  • Gelas Aqua/wadah (Untuk mencairkan lem kayu)
Prosedur Pembuatan :
  1. Satu halaman/1 lembar koran dipotong secara tegak menjadi 4 bagian seperti pada gambar. Cara memotongnya lipat koran menjadi 2, kemudian lipat lagi menjadi 2, kemudian potong menggunakan cutter/silet yang tajam hingga menjadi bentuk seperti pada gambar.
         

  2. Setelah koran terpotong menjadi 4 bagian, langkah berikutnya adalah menggulungnya. Untuk menggulung kertas bisa menggunakan alat bantu lidi, bisa juga tanpa menggunakan lidi. Tergantung selera masing-masing, yang terpenting adalah bisa menghasilkan gulungan setipis mungkin dan sepanjang mungkin. Cara menggulung kertas dimulai dari bagian ujung kertas (posisi miring). Mulailah membuat lipatan/gulungan sekecil mungkin dari ujung kertas, gulung terus perlahan-lahan, sampai kertas habis, kemudian rekatkan ujung terakhirnya dengan lem. Buatlah gulungan sejumlah yang diperlukan. Untuk membuat keranjang kecil minimal membutuhkan 25-30 gulungan.
           



  3. Setelah gulungan jadi, langkah selanjutnya adalah proses menganyam. Prosedur menganyam untuk benda yang memiliki bentuk dasar silinder langkah pertama yaitu menyusun 4 gulungan di atas, 4 gulungan di bawah. Kalau menggunakan kertas, 3 gulungan saja sudah cukup. 3 di atas 3 di bawah.
         

    Kemudian ambil satu gulungan masukkan ujungnya sedikit lewat belakang, kemudian putar sesuai arah pada gambar di bawah.
         

    Ulangi proses memutar diatas, sampai 2x sebagai pengikat awal dalam menganyam.



    Selanjutnya bentangkanlah semua gulungan yang telah diikat tadi menjadi seperti bintang. Lalu gulungan yang 1 buah tadi tinggal disisip-sisipkan, keluar-masuk atau atas-bawah secara bergantian.
  4.  


    Lakukanlah proses sisip-menyisip sampai membentuk alas benda sesuai lebar yang kita inginkan. Kalau gulungan habis, tinggal disambung dengan gulungan kertas yang baru, caranya dengan memasukkan ujung gulungan yang baru ke ujung gulungan yang telah habis. Bisa juga dengan diberikan lem.
         

    Setelah alas benda yang akan kita buat sudah cukup lebarnya, kemudian lipat semua gulungan yang bercabang-cabang tadi ke atas. Boleh tegak, agak miring, atau melengkung sesuai bentuk benda yang kita inginkan. Kemudian lanjutkan langkah menganyam hingga selesai. Untuk membentuk benda yang kita inginkan kuncinya ada pada gulungan yang bercabang/tiang-tiangnya itu tinggal kita lengkungkan saja menjadi bentuk yang kita inginkan, kemudaian juga pada saat menganyam kita juga harus mengikuti pola bentuknya, kalau terlalu ditarik/rapat maka akan menjadi bentuk yang lebih sempit, dan jika pada saat menganyam tidak terlalu rapat/dilonggarkan, maka bentuknya juga akan lebih lebar.

       
  5. Jika anyaman sudah selesai dan terikat dengan baik, selanjutnya adalah proses penguatan dengan cara diberi lem kayu supaya lebih keras, kaku, dan tahan lama.
    Ambil gelas Aqua, atau wadah yang lain, kemudian tuangkanlah lem kayu ke dalam wadah tadi dan tambahkan air secukupnya, aduk hingga lem bisa encer dengan air. Lalu oleskan dengan menggunakan kuas ke seluruh bagian anyaman yang sudah kita buat tadi. Setelah itu keringkan.
        
     
  6. Setelah proses penguatan selesai, langkah selanjutnya adalah proses pewarnaan. Untuk mewarnai bisa menggunakan cat besi, kayu, acrylic, dan lainnya. Jika ingin warna yang mengkilap, maka gunakanlah cat kayu/besi. Jika ingin hasilnya ngedoff maka gunakanlah cat acrylic.
       

SENI GRAFIS

Yuk Mulai : Cetak Tinggi Pelepah Daun Pisang :  https://www.youtube.com/watch?v=EKGYuKSF91U&t=319s Cetak Tinggi Kentang :  https://www.y...